#Cara Ke-08 : Fokus Ke Downline Level Satu
Buat Anda yang pernah mengalami diprospek MLM, entah produk apapun itu, yang diprospek oleh teman kuliah, saudara, teman kantor, atau tetangga pasti akan pernah berpikir bahwa menjalankan Bisnis MLM itu seakan-akan hanya menjalankan bisnis mimpi-mimpi saja.
Kok bisa seperti itu? Ya, mungkin salah satunya adalah karena sudah ketakutan terlebih dahulu ketika melihat tabel-tabel yang ada dalam marketing plan di Bisnis MLM tersebut.
Contoh riilnya bisa Anda lihat dalam tabel berikut ini :
Pernahkah Anda melihat tabulasi seperti gambar diatas? Beberapa dari Anda mungkin sudah pernah melihat atau membacanya saat membaca atau melihat sebuah marketing plan bisnis MLM.
Ya, gambar diatas itu adalah sebuah contoh ilustrasi perhitungan bonus dalam sebuah produk MLM, dimana menggunakan matrik 3 dalam setiap kedalaman levelnya, atau dalam bahasa lainnya setiap member di MLM tersebut wajib memiliki 3 downline aktif.
Bila tiap member memiliki masing-masing 3 downline yang aktif, dan di setiap levelnya terbentuk secara sempurna, maka contoh ilustrasi jumlah total downline dan potensi perolehan bonusnya bisa seperti diatas itu.
Namun tunggu duluuuuuu....
Biasanya, saat pertama kali kita memprospek calon downline dan menjelaskan panjang lebar mengenai marketing plan Bisnis MLM, saat ditunjukkan tabulasi seperti diatas itu, biasanya akan banyak yang 'ngeper' dulu.
Boro-boro memiliki semangat, biasanya malah jadi mlempem begitu membaca tabel-tabel seperti itu ketika membaca angka-angka dalam tabel tersebut.
..."Hahhhh.. Musti cari downline sekitar lima ratus ribu orang..???"
..."Yang bener aja nih, jumlah downlinenya bisa sebanyak gini..???"
..."Ini mah ngimpi bisa dapetin jumlah downline segini banyaknya..!!"
Saya pribadipun dulu juga berpikirnya seperti itu kok...
Dulu begitu saya membaca tabel-tabel potensi bonus dalam marketing plan bisnis MLM seringkali bertemu tabel dan dengan angka-angka yang hampir mirip seperti itu. Dan biasanya pasti jadi down, jadi mlempem, jadi minder, dan takut sendiri. "Ah masa iya, nanti bisa punya tim sebanyak ratusan ribu orang???"
Ya betul..! Itu dulu bro, waktu masih belum memahami betul mengenai MLM. Kini, setelah tahu, pola pikir saya akhirnya bisa berubah. Ternyata apa yang saya pikirkan dulu itu salah.
Salahnya dimana?
Salah saya adalah, saya berpikir terlalu jauh sekali. Kok bisa? Lha saya menjalani ke level satu saja belum, kok sudah berpikir langsung ke level 10 atau level 12..!! Hahaha..
Saya melupakan Filosofi Bermain Sepakbola. Saya masih berpikir semua saya lakukan sendiri. Bermain bola sendirian. Bola saya giring dari gawang sendiri menuju gawang lawan sendiri. Tidak berpikir tentang kerjasama dalam sebuah team. Yang namanya bermain bola sendirian saja, ya sudah pasti dijamin ngos-ngosan bin capek..!!
Lalu, sebaiknya gimana dong??
Nah, inilah resep yang jitu yaitu kita harus dan wajib Fokus Ke Downline Level Satu saja dulu..!! Jangan memikirkan bagaimana downline level dua, level tiga, level empat, dan seterusnya. Itu nanti terlalu jauh dan tidak fokus.
Yang penting adalah kita fokus untuk membantu, membina, dan mengajari downline kita yang ada dalam level ke satu terlebih dahulu. Ibarat bermain bola, bila kita di posisi sebagai kiper, maka tugas kita adalah mengoper bola kepada bek di depan kita. Jangan berpikir bola kita tendang sendiri ke arah gawang lawan dan mencetak gol sendiri.
Sampai disini sudah paham dengan benang merahnya kan??
Intinya disini adalah : kita fokuskan tugas kita untuk membimbing, membantu, dan mengajari downline kita pada level satu kita dulu. Bimbinglah downline level satu kita itu dengan benar, bagaimana bisa menjalankan bisnis MLM ini dengan baik dan benar.
Bimbinglah segala langkah-langkah serta cara-cara yang benar dalam menjalankan Bisnis MLM ini. Hingga akhirnya downline level satu kita ini nantinya bisa mandiri, bisa menduplikasi semua yang sudah kita ajarkan kepada mereka.
Lalu langkah selanjutnya gimana?
Nah, langkah selanjutnya ya tugas estafet. Kalo downline level satu kita tersebut sudah bisa mandiri dan menduplikasi segala sesuatu yang sudah pernah kita ajarkan kepada mereka, maka tongkat estafet tugas segera dilakukan.
Bila kita memiliki downline level dua, maka itu nanti menjadi tugas downline level satu kita untuk membantunya, seperti saat kita membimbing dari awal downline level satu. Melakukan duplikasi.
Ibarat kita bermain bola sebagai kiper, maka bola segera kita operkan ke bek di depan kita. Bek disini bisa diartikan sebagai downline level satu kita. Kalo bek itu sudah menerima bola, ya segera digocek lagi, saling bersinergi dalam team, dan dioperkan ke gelandang. Gelandang dalam hal ini ibaratnya adalah downline level kedua.
Dan begitu seterusnya.....
Jadi, kalo kita menjalankan Bisnis MLM, Fokuslah Lebih dulu Ke Downline Level Satu kita dulu..!!! Ini sebuah pondasi yang maha-maha penting untuk kelanjutan Bisnis Mlm kita kedepannya.
Jadi buat apa mikirin sampe ke level-level 10, 11 atau 12 kalo level satu aja belum kita didik dengan baik dan benar. Kalo downline level satu kita itu sudah bisa kita ajari, kita bimbing, kita bantu hingga bisa mandiri dan melakukan proses duplikasi, maka level-level selanjutnya akan menjadi lebih mudah.
Siap Fokus Membimbing Downline Level Satu Anda??? Harus Siaaaaaapp..!!!
Saya sudah siap, bagaimana dengan Anda?
Semoga bermanfaat..
See U At The Top..!
TAMAT (Sebuah Pendapat Pribadi)