Salah satu momok yang menjadi problem berat bagi mereka yang ingin terjun menjalani Bisnis MLM seperti di Avail ini adalah satu kata ini : DOWNLINE..! Ya, seringkali mereka yang mau menjalankan Bisnis MLM selalu kepikiran : "Wah, nanti harus cari downline lagi nih.."
Tidak perlu khawatir, sebab saya dulupun juga berpikiran seperti itu. Setiap kali saya diprospek sama teman untuk ikutan suatu produk MLM, pikiran saya langsung tertuju : "Kalo saya ikut MLM ini, nanti yang akan saya prospek buat jadi downline siapa yaa?"
Hehehe, namanya juga masih katrok dan ndeso tidak paham apa sesungguhnya downline itu dalam MLM, dan bagaimana sesungguhnya fungsi downline itu untuk menunjang kesuksesan kita dalam menjalankan Bisnis MLM ini.
Itu dulu sekali saat masih saya belum mengerti betul bagaimana sesungguhnya pentingnya kita mencari, merawat, membantu, dan membina downline kita agar kita bisa saling bersinergi bersama demi kesuksesan bersama. Tidak semata-mata hanya demi kesuksesan si upline nya saja.
Setelah saya banyak bertanya, belajar, dan membaca dari beberapa referensi yang ada, akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa downline dalam dunia Bisnis MLM itu sangat luar biasa fungsinya, dan bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa Downline itu Adalah ASSET dan Downline Is Our Team...!
Yessss... : Downline Is Our Team....!!
Tentu Anda akan sedikit bertanya mengapa saya bisa menyebutkan bahwa Downline Is Our Team? Nah berikut ini adalah alasannya :
# Downline = Partner Buka Toko Cabang
Seperti yang sudah pernah saya singgung dalam tulisan saya sebelumnya, bahwa ketika kita memutuskan untuk serius join bergabung dalam Bisnis MLM Avail ini, berarti itu sama artinya dengan kita sudah siap untuk Buka Toko. Masih inget kan tentang bahasan ini?
Nah, dalam konteks dunia MLM, yang namanya downline itu adalah sama saja kita dengan membuka 'Toko Cabang' bisnis kita. Ibarat misalkan kita itu sebuah toko swalayan Indoma**t, maka downline kita itu adalah seseorang yang juga nantinya akan ikut membuka toko Indoma**t tersebut.
Jadi yang perlu dirubah mindset kita tentang downline adalah : Saya ingin membuka 'toko cabang' saya itu, maka saya butuh mencari partner yang serius dan mau untuk kita ajak membuka 'toko cabang' kita.
Makanya itu, kalo pengen toko kita bisa sukses, ya otomatis kita musti banyak buka 'toko cabang' kita kan? Itu sama juga artinya kita banyak-banyak mencari parter yang satu visi dengan kita dan mau untuk kita ajak membuka 'toko cabang' kita.
Get the point?
# Membuat Toko Cabang Bisa Mandiri
Nah, kalo kita sudah menemukan partner yang serius dan mau untuk bekerjasama membuka 'toko cabang' kita, maka sudah menjadi kewajiban kita adalah untuk mengajarinya, membimbing, dan menunjukkan cara-caranya agar 'toko cabang' yang dijalankan oleh partner kita tersebut bisa mandiri.
Kan tidak mungkin kita selalu musti stand by menunggu 'toko cabang' kita tersebut kan?
Makanya, disini downline perlu sekali untuk kita bantu, kita ajari, serta kita tunjukkan cara-cara yang musti dilakukan agar 'toko cabang' yang dijalankan oleh partner/downline kita tersebut bisa mandiri. Bisa berjalan sendiri tanpa perlu kita campur tangan.
Meskipun nantinya sesekali atau dua kali tetap harus kita pantau, bagaimana perkembangannya. Atau bilamana 'toko cabang' tersebut memiliki kesulitan atau kendala dalam menjalankan roda bisnis di 'toko cabang' kita itu, maka kita juga siap untuk membantunya.
Nah, sebagai sebuah team, maka kita antara upline dan downline harus terus bersinergi agar downline kita bisa mandiri.
# Mengajarkan Proses Duplikasi
Setelah 'toko cabang' kita tersebut sudah bisa mandiri, dan tidak perlu banyak campur tangan kita lagi, maka tugas kita selanjutnya mendampingi downline kita tersebut untuk melakukan proses duplikasi kepada downline selanjutnya.
Jadi tugas downline pada level satu adalah berusaha menyerap semua informasi dan pelajaran dari uplinenya dengan lengkap dan jelas terlebih dahulu, baru nanti pada langkah selanjutnya adalah melakukan proses duplikasi kepada downline level kedua. Dan begitu seterusnya.
Proses duplikasi itu maksudnya adalah mengajarkan kembali cara-cara, langkah-langkah, informasi dan pelajaran yang didapatkan dari upline kita untuk diajarkan kembali kepada para downline kita agar bisa sukses menjalankan langkah-langkah yang sama dengan upline yang telah terbukti sukses.
Jantungnya dalam Bisnis MLM adalah disini ini : Proses Duplikasi. Bila hal ini bisa Anda lakukan, maka sukses hanyalah tinggal menunggu waktu saja.
# Sukses Itu Berjamaah
Yess..! Namanya juga sebagai team, maka kalo namanya sukses ya sebisa mungkin juga sukses berjamaah. Jangan sampai imamnya (upline) sukses, namun makmum (downline)-nya nggak bisa sukses.
Apa yang menjadi kesulitan, kendala, serta problem yang dihadapi oleh downline wajib dibantu untuk diselesaikan oleh teman-teman yang lain dalam team.
Jadi disini diharapkan nantinya bisa meraih kesuksesan secara berjamaah. Karena itulah saya yakin seyakin-yakinnya bahwa Downline Is Our Team.
Semoga bermanfaat..
Sumber Gambar : Dari Sini |
Hehehe, namanya juga masih katrok dan ndeso tidak paham apa sesungguhnya downline itu dalam MLM, dan bagaimana sesungguhnya fungsi downline itu untuk menunjang kesuksesan kita dalam menjalankan Bisnis MLM ini.
Itu dulu sekali saat masih saya belum mengerti betul bagaimana sesungguhnya pentingnya kita mencari, merawat, membantu, dan membina downline kita agar kita bisa saling bersinergi bersama demi kesuksesan bersama. Tidak semata-mata hanya demi kesuksesan si upline nya saja.
Setelah saya banyak bertanya, belajar, dan membaca dari beberapa referensi yang ada, akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa downline dalam dunia Bisnis MLM itu sangat luar biasa fungsinya, dan bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa Downline itu Adalah ASSET dan Downline Is Our Team...!
Yessss... : Downline Is Our Team....!!
Tentu Anda akan sedikit bertanya mengapa saya bisa menyebutkan bahwa Downline Is Our Team? Nah berikut ini adalah alasannya :
# Downline = Partner Buka Toko Cabang
Seperti yang sudah pernah saya singgung dalam tulisan saya sebelumnya, bahwa ketika kita memutuskan untuk serius join bergabung dalam Bisnis MLM Avail ini, berarti itu sama artinya dengan kita sudah siap untuk Buka Toko. Masih inget kan tentang bahasan ini?
Nah, dalam konteks dunia MLM, yang namanya downline itu adalah sama saja kita dengan membuka 'Toko Cabang' bisnis kita. Ibarat misalkan kita itu sebuah toko swalayan Indoma**t, maka downline kita itu adalah seseorang yang juga nantinya akan ikut membuka toko Indoma**t tersebut.
Jadi yang perlu dirubah mindset kita tentang downline adalah : Saya ingin membuka 'toko cabang' saya itu, maka saya butuh mencari partner yang serius dan mau untuk kita ajak membuka 'toko cabang' kita.
Makanya itu, kalo pengen toko kita bisa sukses, ya otomatis kita musti banyak buka 'toko cabang' kita kan? Itu sama juga artinya kita banyak-banyak mencari parter yang satu visi dengan kita dan mau untuk kita ajak membuka 'toko cabang' kita.
Get the point?
# Membuat Toko Cabang Bisa Mandiri
Nah, kalo kita sudah menemukan partner yang serius dan mau untuk bekerjasama membuka 'toko cabang' kita, maka sudah menjadi kewajiban kita adalah untuk mengajarinya, membimbing, dan menunjukkan cara-caranya agar 'toko cabang' yang dijalankan oleh partner kita tersebut bisa mandiri.
Kan tidak mungkin kita selalu musti stand by menunggu 'toko cabang' kita tersebut kan?
Makanya, disini downline perlu sekali untuk kita bantu, kita ajari, serta kita tunjukkan cara-cara yang musti dilakukan agar 'toko cabang' yang dijalankan oleh partner/downline kita tersebut bisa mandiri. Bisa berjalan sendiri tanpa perlu kita campur tangan.
Meskipun nantinya sesekali atau dua kali tetap harus kita pantau, bagaimana perkembangannya. Atau bilamana 'toko cabang' tersebut memiliki kesulitan atau kendala dalam menjalankan roda bisnis di 'toko cabang' kita itu, maka kita juga siap untuk membantunya.
Nah, sebagai sebuah team, maka kita antara upline dan downline harus terus bersinergi agar downline kita bisa mandiri.
# Mengajarkan Proses Duplikasi
Setelah 'toko cabang' kita tersebut sudah bisa mandiri, dan tidak perlu banyak campur tangan kita lagi, maka tugas kita selanjutnya mendampingi downline kita tersebut untuk melakukan proses duplikasi kepada downline selanjutnya.
Jadi tugas downline pada level satu adalah berusaha menyerap semua informasi dan pelajaran dari uplinenya dengan lengkap dan jelas terlebih dahulu, baru nanti pada langkah selanjutnya adalah melakukan proses duplikasi kepada downline level kedua. Dan begitu seterusnya.
Proses duplikasi itu maksudnya adalah mengajarkan kembali cara-cara, langkah-langkah, informasi dan pelajaran yang didapatkan dari upline kita untuk diajarkan kembali kepada para downline kita agar bisa sukses menjalankan langkah-langkah yang sama dengan upline yang telah terbukti sukses.
Jantungnya dalam Bisnis MLM adalah disini ini : Proses Duplikasi. Bila hal ini bisa Anda lakukan, maka sukses hanyalah tinggal menunggu waktu saja.
# Sukses Itu Berjamaah
Yess..! Namanya juga sebagai team, maka kalo namanya sukses ya sebisa mungkin juga sukses berjamaah. Jangan sampai imamnya (upline) sukses, namun makmum (downline)-nya nggak bisa sukses.
Apa yang menjadi kesulitan, kendala, serta problem yang dihadapi oleh downline wajib dibantu untuk diselesaikan oleh teman-teman yang lain dalam team.
Jadi disini diharapkan nantinya bisa meraih kesuksesan secara berjamaah. Karena itulah saya yakin seyakin-yakinnya bahwa Downline Is Our Team.
Semoga bermanfaat..
See U At The Top..!
TAMAT (Sebuah Pendapat Pribadi)
Salam Avail..!
Hatta N Adhy PK, ST
Owner www.tasya-souvenir.com dan www.sandalklumut.com
Founder www.thehattainstitute.com