Lakukan Proses Duplikasi

#Cara Ke-09 :  Lakukan Proses Duplikasi 

Sebelum membahas mengenai Proses Duplikasi dalam menjalankan Bisnis MLM ini, akan lebih baik bila saya mencoba memberikan sebuah ilustrasi dulu mengenai sebuah perlombaan lari estafet. Biar nanti bisa lebih jelas, dan menemukan benang merahnya terhadap pembahasan Proses Duplikasi ini.

Oke kita mulai aja penjelasan lari estafet yaaaa...

Sumber Gambar : Dari Sini
Lari estafet adalah salah satu bagian cabang olahraga atletik. Dalam hal ini kita ambil contoh misalnya lomba lari estafet 4 x 100 meter.

Lomba lari estafet 4 x 100 meter itu secara gampangnya adalah lomba lari yang menempuh jarak total sejauh 400 meter, namun dilakukan oleh 4 orang pelari dalam satu tim, dimana masing-masing pelari akan menyelesaikan jarak sejauh 100 meter secara bergantian. 

Pergantian dari pelari pertama ke pelari kedua, pelari kedua ke pelari ketiga, pelari ketiga dan keempat akan ditandai dengan menyerahkan sebilah tongkat sebagai tanda melanjutkan perlombaannya.

Sampai disini semoga sudah paham lebih dulu penjelasan mengenai lomba lari estafet itu...

Oke sekarang kita lanjutkan pembahasannya. Hubungan antara lomba lari estafet tersebut dengan Proses Duplikasi dalam menjalankan Bisnis MLM.

Dalam Bisnis MLM, termasuk di Bisnis di Pembalut Avail ini, sesungguhnya adalah bisnis yang mengajarkan proses duplikasi. Jadi mengajarkan Proses Duplikasi kepada para downline kita bisa dikatakan sebagai NYAWA dalam Bisnis MLM ini.

Kok bisa begitu???

Iya jelas.  Coba lihat lagi gambar ilustrasi berikut ini lagi :

Sumber Gambar : Dari Sini
Dalam contoh tabel diatas terlihat jelas bahwa ada 12 level, atau 12 tingkatan yang harus kita lalui agar kita bisa dikatakan benar-benar sukses dalam menjalankan Bisnis MLM tersebut. Kita tidak akan mungkin menghandle  semuanya itu sendirian kan?
Oleh karena itu, harus memiliki team untuk "lomba lari estafet". Setidaknya kita harus kompak dengan team kita di semua level tersebut. Dan semuanya harus melalui sebuah proses.
Dalam Bisnis MLM, saat kita baru memulainya, anggap saja kita masih berada dalam Level NOL. Baru ketika kita mendapatkan downline langsung kita, maka downline kita tersebut adalah downline level satu kita.
Nah, disinilah pentingnya kita Fokus Membina Downline Level Satu Kita dulu. membina downline pada level satu kita ini merupakan bagian yang maha penting dalam kita menjalankan bisnis MLM ini, sebab merekalah yang nantinya akan melanjutkan 'tongkat estafet' keberlangsungan bisnis kita juga.

Sebab kita akan menyerahkan tongkat estafet ke downline level satu kita..!!

Perjalanan panjang kita dalam menempuh 12 level (dalam contoh ilustrasi diatas tadi), akan sangat ditentukan saat kita bisa menyerahkan tongkat estafetnya ke downline level satu kita tersebut.
Oleh karena itu, kita wajib totalitas dalam membantu, mengajarkan, membimbing dan mendampingi downline level satu kita itu. Ajarkan semuanya dengan baik, misalnya saja :
  • Bagaimana cara membuat daftar prospek yang baik
  • Bagaimana cara memprospek downline dengan mudah
  • Bagaimana cara meyakinkan para calon downline
  • Bagaimana mengatasi berbagai macam penolakan
  • Bagaimana memahami product knowledge
  • Bagaimana memahami Marketing Plan yang baik
  • Bagaimana mengajari cara tutup poin dengan mudah
  • Bagaimana cara-cara marketing yang mudah, murah, dan praktis
  • Bagaimana belajar teknik-teknik closing
  • Bagaimana cara membantu dan membina downline
  • Dan lain sebagainya....
Ajarkan semua 'ilmu' yang Anda miliki dengan baik dan totalitas kepada downline level satu Anda, agar mereka nantinya juga bisa melakukan proses duplikasi lagi kepada downline mereka sendiri.
Jangan pelit-pelit berbagi ilmu dam membimbing mereka. Sebab mereka juga menjadi bagian dari kesuksesan kita di masa mendatang.
Bila kita sudah bisa melakukan proses duplikasi kepada downline level satu kita itu, maka kita juga terus membantu atau membimbing mereka ketika mereka melanjutkan tongkat estafet.
Saat mereka ada kesulitan dalam melakukan pendampingan kepada downline level dua kita, maka bantulah dengan senang hati, agar mereka bisa menjadi terbiasa menghadapi berbagai macam problem di lapangan,dan hingga akhirnya mereka bisa mandiri sendiri.
Saat mereka sudah bisa mandiri, maka kita masih terus harus memantau, bagaimana proses duplikasi dari level ke level itu berjalan. Apakah ada kendala, apakah ada yang macet, apakah ada yang berhenti, dan seterusnya.
Sebab kita juga harus memastikan bahwa tongkat estafet kita itu harus terus berjalan hingga garis finish yang kita inginkan.

Semoga bermanfaat..

See U At The Top..!

TAMAT (Sebuah Pendapat Pribadi)

Salam Avail..!


Hatta N Adhy PK, ST